Selasa, 05 Februari 2013

Si Kecil Kerajingan Komputer. 'Bangga atau Perihatin??"


Si Kecil Kerajingan Komputer

Coba simak cerita seorang mama terhadap putra sulungnya “ Bu Melda, Kaka  biasanya baru bisa tidur setelah bermain games komputer. Sepulang sekolah Kaka juga akan langsung mencari Tablet (Gadged) milik saya , setelah makan malam dia pasti sudah duduk  depan komputer, sampai mau tidur. Yahh kira-kira seperti itulah kebiasaan si-kaka, tadinya saya bermaksud untuk memperkenalkan mainan baru berwarna educatif dalam komputer. Tapi kok sekarang malah kaya merasa bingung menghentikannya. Kaka juga mulai menjelajahi youtube dan facebook.. saya jadi tambah bingung.. Kok bisa ya??”

Bagaimana jika Anda mempunyai anak seperti cerita ibu diatas, atau bahkan anda sedang mengalami hal yang sama.  Anda menjadi Bangga?? atau Prihatin?? Jawabannya tentu sangat relatif. Yang Jelas di Amerika Serikat, negerinya Raja Microsof, Bill Gates, meluasnya pemakaian komputer oleh anak-anak sejak usia dini dikritik sebagai pemborosan negara oleh Alliance for Childhood, sebuah kelompok internasional beranggotakan para pendidik, dokter dan psikolog. Kelompok tersebut juga menyebutkan penelitian yang mengatakan bahwa hanya sedikit bukti langsung yang mengaitkan pemakaian komputer dengan pencapaian lebih baik disekolah. Alliance for Childhood juga mempertanyakan antara lain: Apa resiko fisiologis dan ergonomi (sehubungan dengan pemakaian komputer), secara luas oleh anak-anak usia muda? Apa resiko emosional dan kesehatan akibat ketegangan berulang yang berasal dari pemakaian komputer? Tentu tidak semua setuju, misalnya beberapa intuisi yang misinya mengenalkan komputer pada anak, seperti lembaga pendidikan komputer.


Bagus, asal Terkontrol dan Tidak Berlebihan

Sebenarnya, hampir tidak ada yang menyangsikan manfaat komputer. Bahkan Alliance for Childhood pun tidak. Dr. David Bannett, psikolog klinis, pakar ilmu-ilmu perkembangan dan perilaku di Childern’s Mercy Hospitals and Clinics, Kansas City, Missouri Overland Park, Kansas, Amerika Serikat, mengatakan bahwa ada banyak hal baik pada komputer. “Komputer dapat membantu anak belajar membaca, menyebutkan ABC, bahkan mengeja namanya. Kegiatan ini juga bisa dipakai sebagai alat pengajaran bagi anak kecil yang sedang belajar angka dan huruif,” kata Dr. Bannett “yang jadi masalah adalah kalau komputer digunakan lebih dari itu.”

Waspadalah jika anda mulai kesulitan meminta si kecil melakukan pekerjaan yang jadi tugasnya sehari-hariketika game komputer atau internet menyita waktunya. Jika si kecil sudah masuk SD, waspadai jika nilai-nilainya anjlok dan guru memergokinya tidur dikelas. Menurut Meressa Hecht Orzact, Ph.D., psikolog klinis anggota Harvard Medical School Faculty. Pendiri sekaligur koordinator Computer Addicction Service di Newton Centre Massachusetts, Amerika Serikat, itu adalah contoh-contoh kondisi yang disebut kecanduan komputer/internet atau cyberaddiction.

Gejala-gejala psikologis kecandua komputer menurut Dr. Orzack, lebih banyak menghabiskan waktu di depan komputer, mengabaikan keluarga dan teman, sedih dan tertekan kalau tidak didepan komputer, sera aktivitas disekolahnya bermasalah. Adapun gejala fisiologisnya adalah mata kering, sakit kepala migrain, sakit punggung, makan tidak teratur, tidak bisa menjaga kebersihan diri, gangguan tidur dan perubahan pola tidur.
Jadi, boleh saja si kecil menyukai komputer. Namun, ingat pesan Dr. Bannett, “penting bagi para orangtua mengawasi jumlah waktu yang dihabiskan anaknya untuk bermain video games atau internet. Orangtua juga perlu menyeleksi apa yang mungkin ditemukan anak di internet, yang bisa jadi bukan materi yang sesuai.”

Berikut beberapa tips:
1.    Awasi Waktu. Pastikan anak mempunyai minat lain dan melakukan kegiatan lain yang tidak melibatkan komputer.
2.    Awasi kandungan games, situs webb atau bilik Chatting yang  mereka kunjungi.
3.       Pastikan materinya sesuai.


Referensi
Growing Up Usia 5 – 6 Tahun. Parens guide. 2012. Tiga serangkai, Solo