Si Kecil Kerajingan Komputer
Coba
simak cerita seorang mama terhadap putra sulungnya “ Bu Melda, Kaka biasanya baru bisa tidur setelah bermain games
komputer. Sepulang sekolah Kaka juga akan langsung mencari Tablet (Gadged)
milik saya , setelah makan malam dia pasti sudah duduk depan komputer, sampai mau tidur. Yahh kira-kira
seperti itulah kebiasaan si-kaka, tadinya saya bermaksud untuk memperkenalkan
mainan baru berwarna educatif dalam komputer. Tapi kok sekarang malah kaya
merasa bingung menghentikannya. Kaka juga mulai menjelajahi youtube dan facebook..
saya jadi tambah bingung.. Kok bisa ya??”
Bagaimana
jika Anda mempunyai anak seperti cerita ibu diatas, atau bahkan anda sedang
mengalami hal yang sama. Anda menjadi
Bangga?? atau Prihatin?? Jawabannya tentu sangat relatif. Yang Jelas di Amerika
Serikat, negerinya Raja Microsof, Bill Gates, meluasnya pemakaian komputer oleh anak-anak sejak usia
dini dikritik sebagai pemborosan negara oleh Alliance for Childhood, sebuah kelompok internasional
beranggotakan para pendidik, dokter dan psikolog. Kelompok tersebut juga menyebutkan
penelitian yang mengatakan bahwa hanya sedikit bukti langsung yang mengaitkan
pemakaian komputer dengan pencapaian lebih baik disekolah. Alliance for Childhood juga
mempertanyakan antara lain: Apa resiko fisiologis dan ergonomi (sehubungan dengan
pemakaian komputer), secara luas oleh anak-anak usia muda? Apa resiko emosional
dan kesehatan akibat ketegangan berulang yang berasal dari pemakaian komputer? Tentu
tidak semua setuju, misalnya beberapa intuisi yang misinya mengenalkan komputer
pada anak, seperti lembaga pendidikan komputer.
Bagus, asal
Terkontrol dan Tidak Berlebihan
Sebenarnya,
hampir tidak ada yang menyangsikan manfaat komputer. Bahkan Alliance
for Childhood pun tidak. Dr. David Bannett, psikolog klinis, pakar
ilmu-ilmu perkembangan dan perilaku di Childern’s Mercy Hospitals and Clinics,
Kansas City, Missouri Overland Park, Kansas, Amerika Serikat, mengatakan bahwa
ada banyak hal baik pada komputer. “Komputer dapat membantu anak belajar
membaca, menyebutkan ABC, bahkan mengeja namanya. Kegiatan ini juga bisa
dipakai sebagai alat pengajaran bagi anak kecil yang sedang belajar angka dan
huruif,” kata Dr. Bannett “yang jadi masalah adalah kalau komputer digunakan
lebih dari itu.”
Waspadalah
jika anda mulai kesulitan meminta si kecil melakukan pekerjaan yang jadi
tugasnya sehari-hariketika game komputer atau internet menyita waktunya. Jika
si kecil sudah masuk SD, waspadai jika nilai-nilainya anjlok dan guru
memergokinya tidur dikelas. Menurut Meressa Hecht Orzact, Ph.D., psikolog
klinis anggota Harvard Medical School Faculty. Pendiri sekaligur koordinator
Computer Addicction Service di Newton Centre Massachusetts, Amerika Serikat,
itu adalah contoh-contoh kondisi yang disebut kecanduan komputer/internet atau cyberaddiction.
Gejala-gejala
psikologis kecandua komputer menurut Dr. Orzack, lebih banyak menghabiskan
waktu di depan komputer, mengabaikan keluarga dan teman, sedih dan tertekan
kalau tidak didepan komputer, sera aktivitas disekolahnya bermasalah. Adapun gejala
fisiologisnya adalah mata kering, sakit kepala migrain, sakit punggung, makan
tidak teratur, tidak bisa menjaga kebersihan diri, gangguan tidur dan perubahan
pola tidur.
Jadi,
boleh saja si kecil menyukai komputer. Namun, ingat pesan Dr. Bannett, “penting
bagi para orangtua mengawasi jumlah waktu yang dihabiskan anaknya untuk bermain
video games atau internet. Orangtua juga perlu menyeleksi apa yang mungkin
ditemukan anak di internet, yang bisa jadi bukan materi yang sesuai.”
Berikut beberapa
tips:
1.
Awasi Waktu. Pastikan
anak mempunyai minat lain dan melakukan kegiatan lain yang tidak melibatkan
komputer.
2.
Awasi kandungan
games, situs webb atau bilik Chatting yang
mereka kunjungi.
3. Pastikan materinya sesuai.
Referensi
Growing Up Usia 5 – 6 Tahun. Parens guide. 2012. Tiga serangkai, Solo