Senin, 16 September 2013

Merengek Lagi.. Lagi.. lagi Merengek





Banyak cara yang dilakukan anak untuk mendapatkan perhatian orangtuanya. Salah satunya dengan cara merengek. Bagaimana menghadapi perilaku tersebut?...


“Ma, aku mau boneka itu,” pinta Jeanet sambil menunjuk boneka baru milik temannya.
“Loh, de.. kamukan ada boneka panda yang sama, nih lihat samakan” bujuk saya sambil menunjukan boneka panda coklat miliknya. “Ngak mau, aku maunya yang itu yang pink” desak putri kecil saya yang kala itu berusia 3,5 tahun..

Merengek! Hampir semua anak pernah merengek. Perilaku tersebut merupakan hal yang biasa pada anak-anak dan bukan pertanda sikap manja. Merengek merupakan bentuk ekspresi rasa frustasi dan rasa tidak bahagia anak. Oleh karena itu si kecil akan cenderung merengek saat dirinya merasa lelah, sakit, kesal, lapar atau bosan. Merengek juga akan timbul karena kata ‘tidak’ dari orangtua. Dengan merengek si kecil berharap bisa mengubah kata ‘tidak’ menjadi kata ‘ya’. Kebiasaan tersebut biasnya dimulai dari usia batita dan terus berlangsung hingga tahun-tahun awal masa sekolah.

Agar hal itu tidak terjadi pada buah hati Anda, cermati beberapa kiat berikut:

-      Ajarkan komunikasi efektif
Berikan contoh yang baik bagaimana cara berkomunikasi yang efektif. Jika sikecil menginginkan sesuatu, ajarkan ia berkata, “ma, aku mau mobil-mobilan itu. Boleh, tidak ?”

-      Beri perhatian
Anak kerap merengek karena ingin mendapatkan perhatian orangtuanya. Oleh karena itu, sesibuk apapun Anda, sebaiknya jangan lupa untuk memberi perhatian kepada buah hati Anda. Banyak cara bisa dilakukan, misalnya dengan menelponnya saat Anda sibuk dikantor atau sedang tak ada dirumah.

-       Alihkan konsentrasinya
Saat anak meminta sesuatu sambil menangis, jelaskan bahwa rengekannya itu tidak akan berhasil, Anda mau mendengarkannya jika ia menggunakan suara biasa. Jika cara ini tidak berhasil, tidak ada salahnya jika Anda mengalihkan konsentrasinya pada hal lain yang menarik perhatiannya.

-       Biarkan anak membuat keputusan
Bantulah anak agar lebih mempunyai  kontrol terhadap dirinya.

-      Berikan reward
Ajarkan anak Anda meminta sesuatu secara sopan meskipun cara itu tidak menjamin permintaannya dipenuhi. Anak harus belajar bahwa segala keinginannya tidak harus terpenuhi.

-      Orangtua jangan merengek
Jika sekali waktu, tanpa sadar Anda meminta pada anak atau pasangan, dengan cara merengek, jangan salahkan anak jika mencontohnya.

-      Penuhi kebutuhan dasarnya
Kondisi lelah, lapar, atau sakit bisa membuat anak rewel dan suka merengek.


Referensi :

Growing up usia 5 – 6 tahun

Selasa, 10 September 2013

Mempersiapkan Jari Tangan si Mungil Untuk Menulis




Sebenarnya Kesiapan menulis dimulai dari tempat bermain anak, bukan didalam kelas atau bahkan diatas meja belajar. Mungkin banyak diantara kita yang mengangap bahwa latihan menggunakan alat tulis seperti crayon, pensil, spidol ataupun pulpen adalah cara yang paling tepat untuk memulai mengajarkan anak dengan kegiatan menulis. 

Menulis adalah suatu aktifitas yang kompleks yang mencakup gerakan tangan, jari, dan mata secara terintegrasi. Banyak sekali kemampuan yang terlihat ketika sikecil sedang duduk menulis goresan sederhana

Seperti yang dilakukan oleh putri kecil saya Jeanet saat berusia 2 tahun.


Sebelum si kecil siap untuk menulis, ada baiknya terlebih dahulu  diperkenalkan kegiatan yang mendukung kemampuan menulis atau yang biasanya disebut kegiatan pra menulis. Pada kegiatan ini motorik halus sebagai kemampuan dasar yang harus dikuasai untuk menulis dilatih, disamping juga untuk menumbuhkan minat dan motivasi anak untuk menulis dan belajar.

Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan pra menulis yang menyenangkan bagi si kecil, antaralain:

v  Mari Menabung
Alat yang dibutuhkan:
-      Kotak atau kardus sepatu yang salah satu sisinya sudah dilubangi 2 atau 3 lubang dengan cutter, usahan lubang berada tidak sejajar/searah satu dengan yang lainnya, hal ini agar permainan lebih bervariasi dan bertantangan
-      Koin/kancing baju (lebih baik dengan bermacam-macam ukuran)
Permainan ini melatih pola pegang alat tulis (3 jari), koordinasi mata tangan, serta melatih kecekatan dan keluwesan jari tangan serta pergelangan tangan (bila anak mencoba memasukkan koin/kancing dengan berbagai macam posisi lubang.

v  Membantu Menjemur
Alat yang dibutuhkan:
-      Jepitan jemuran
-      Gambar favorit anak, foto, saputangan, kaus kaki si kecil
-      Tali (terbentang diikat diantara 2 kursi kecil)

Permainan melatih pola pegangan alat tulis (3 jari), melatih kekuatan jari-jari, koordinasi dua tangan, serta koordinasi mata-tangan.

v   Memasukkan Kacang Hijau kedalam Sedotan.
Alat yang dibutuhkan:
-      Sedotan plastik besar dan kacang hijau
Permainan ini melatih pola pegang alat tulis, koordinasi dua tangan, koordinasi mata-tangan, melatih kecekatan dan keluwesan jari tangan serta melatih konsentrasi dan kesabaran si kecil.

v  Bermain Pipet air
Alat yang dibutuhkan:
-      Pipet (bisa dibeli diapotek)
-      Air (lebih baik ditambahkan dengan pewarna makanan)
Permainan ini melatih koordinasi mata-tangan, melatih kontrol kekuatan dan gerakan jari tangan si kecil.


Kegiatan-kegiatan diatas merupakan sebagian kecil yang bisa dikembangkan menjadi puluhan kegiatan pra menulis yang bertujuan untuk mempersiapkan jari si kecil sekaligus menjadi pengalaman bermain yang menyenangkan buat si kecil.
Selamat bermain.....

Referensi:

Marsha Dunn Klein. Pre Writing Skills. Therapy skills builders, Arizona, 1990

Senin, 09 September 2013

Migren Pada anak


 



Jika anak anda mengeluh sakit kepala, jangan abaikan kemungkinan migren, karena migrein merupakan penyebab tersering nyeri kepala pada anak




Gejala awal sebelumnya adanya serangan migren dapat berupa anak yang menjadi rewel, depresi, ingin makan manis, lapar, malas, menguap, haus, pucat, lingkar hitam mata bawah, atau kelihatan sakit. Gejalanya tidak khas atau sering luput dari perhatian. Sering pula timbul gejala lain seperti mual, muntah, nyeri perut, hilang nafsu makan, dan anak menghindari cahaya.

Diagnosis migren untuk memastikan apakah anak migren, perlu dilakukan tanya jawab dengan anak dan orang tua, pemeriksaan fisik, pemeriksaan saraf, serta pemeriksaan tekanan darah. Selain kemungkinan migren, anak dapat pula punya gejala seperti migren tapi sebenarnya bukan, misalnya tumor otak, pernah kecelakaan, gangguan aliran darah, radang otak atau sinusitis, gangguan psikologis, dan sebagainya. Kemungkinan ini perlu dipikirkan bila muncul migren pada anak.

Kenali Pencetus Migren

Migren diobat sesuai dengan derajat beratnya nyeri kepala dan juga dengan menghindari pencetusnya. Beberapa yang perlu diketahui oleh orangtua karena dapat mencetuskan terjadinya migren;
    •     Penggunaan obat anti nyeri berlebihan
    •    Faktor psikologis sperti stres, takut, cemas, depresi, atau rasa    kehilangan, dapat menjadi pencetus migren.
    •    Sakit, puasa, letih, kurang tidur
    •     Faktor lingkungan seperti lampu neon, lampu terang, lampu        kedip-kedip, ketinggian, layar komputer
    •    Aktifitas fisik yang mendadak tinggi
    •    Beberapa makanan/minuman terkadang dapat memicu migren      seperti keju tua, sup asam, kopi, teh, cola/soda, makanan yang  diawetkan, dan aspartam.




 Referensi:

Lewis DW,Ashwal S, Dahl G. et al practice Parameter: Evaluation of Childern and Adolescents with Recurrent Headaches.

Mark KJ.Mark P. Migraine headache: Pediactric perspective. www.emedicine.com, Nov 16 2004